Sunday, August 31, 2014

   A.    Ketentuan Umum:
1.      Peraturan  cabang badminton pada Olimpiade Budaya 2014 adalah peraturan yang sesuai dengan peraturan PBSI yang disesuaikan oleh panitia Olimbud 2014.
  1. Pada cabang badminton akan diadakan Laga eksibisi yaitu Juara 1 Olimbud 1 melawan Juara 1 Olimbud 2.
  2. Setiap kontingen diperkenankan untuk mendaftarkan maksimal 5 orang untuk nomor ganda, tapi hanya sepasang putra putri yang bisa bertanding. Sedangkan untuk nomor tunggal hanya boleh 2 orang dengan 1 orang yang diperkenankan bertanding.
  3. Ketentuan pemain ditetapkan yaitu tidak bisa digantikan lagi.
  4. Pada tunggal ada 2 pemain dengan hanya 1 pemain yang diperbolehkan bertanding di setiap pertandingan.
  5. Pada Ganda ada 5 pemain putra dan putri dengan 1 putra dan putri yang diperbolehkan bertanding di setiap pertandingan.
  6. Jika pada saat bertanding salah satu pemain dilanda cedera dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, pemain tersebut tidak boleh digantikan dan kontingen yang diwakilkan dinyatakan kalah.  
   B.     Sistem Pertandingan:
1.      Sistem Pertandingan pada kompetisi ini menggunakan sistem gugur.
2.      Kategori yang dimainkan untuk Tabel Olimbud 1 adalah Tungga Putra, Tunggal Putri, dan Ganda campuran.
3.      Kategori yang dimainkan untuk Tabel Olimbud 2 adalah Tunggal Putra.
   C.    Sistem Waktu Pertandingan:
   1.      Pertandingan dilakukan di gymnasium UI dan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
   2.      Sebelum memulai pertandingan, pemain diberi kesempatan untuk mencoba lapangan dan shuttlecock     selama 1 menit. Dilakukan juga undian yang dipimpin wasit untuk menentukan lapangan dan pemain yang  pertama melakukan service.
   3.      Pemain bertukar tempat tiap pergantian permainan. Permulaan service tiap permainan dilakukan oleh  pemain yang memenangkan permainan sebelumnya. Apabila terjadi rubber game, pemain bertukar tempat  ketika hitungan mencapai angka 11 dan diberikan kesempatan selama 30 detik untuk menyeka keringat dan  beristirahat sebelum melanjutkan pertandingan kembali.
   4.      Disaat pertandingan sedang berlangsung, pemain diberikan kesempatan maksimum 2 kali dalam setiap  permainan untuk meminta istirahat minum atau menyeka keringat dengan rincian sekitar 30 detik per  kesempatan.
   5.      Diberikan waktu istirahat 1 menit bagi pemain setelah menyelesaikan 1 set.

   D.    Sistem Penilaian Pertandingan:
 1.   Sistem perhitungan angka mempergunakan “Rally Point Scoring System” 3x21 (The Best of Three Games) dari babak penyisihan hingga final. Pemain yang memperoleh kemenangan 2 set dinyatakan sebagai pemenang pertandingan.
 2.   Pemain diberikan angka tiap memenangi rally permainan di tiap permainan yang sedang berlangsung hingga mencapai skor 21.
 3.   Pemain yang mendapatkan skor 21 angka terlebih dahulu dinyatakan sebagai pemenang di tiap permainan, kecuali ketika terjadi “deuce” (mulai dari skor 20-20).
 4.   Jika skor 20-20, maka pemenang tiap permainan diberikan kepada pemain yang terlebih dahulu memperoleh selisih 2 angka lebih dari lawannya.
 5.   Mengingat keterbatasan waktu yang tersedia, jika terjadi “deuce” terus menerus, maka pemenang tiap permainan akan diberikan kepada pemain yang mendapatkan skor 25 angka terlebih dahulu.
   6.      Jika pemegang service memiliki angka genap, pemain pelaku service melakukan service dari lapangan service kanan menyilang ke arah pemain penerima service.
   7.      Jika pemegang service memiliki angka ganjil, pemain pelaku service melakukan service dari lapangan service kiri menyilang ke arah pemain penerima service.
   8.      Bila terjadi kesalahan dalam melakukan service maka akan dikenakan ganjaran yaitu poin bagi lawan.

   E.     Persyaratan Tim dan Pemain:
   1.      Pemain wajib menyiapkan raket masing-masing.
   2.      Pakaian olahraga yang diwajibkan adalah warna bebas namun seragam(kaos, celana olahraga pendek atau training dan sepatu olahraga.

   F.     Peraturan Tambahan
   1.      Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 orang wasit utama dan dibantu oleh 2 orang hakim garis.
   2.      Wasit utama bertugas memimpin pertandingan, menghitung angka yang diperoleh masing-masing ganda,  dan melaporkan hasil pertandingan ke panitia.
   3.      Wasit merupakan dari KOMBAD FIB UI dan 2 orang staff Acara Olahraga untuk menjadi hakim garis  setiap bertanding.
   4.      Hakim garis bertugas membantu wasit utama dalam menyatakan apakah shuttlecock masuk atau keluar    lapangan pertandingan.
   5.      Perselisihan yang terjadi di saat pertandingan berlangsung akan diputuskan penyelesaiannya oleh wasit  utama.
   6.      Wasit utama dapat membatalkan secara objektif keputusan hakim garis.
   7.      Keputusan wasit utama adalah mutlak dan tidak dapat diubah.
   8.      Jenis dan merk shuttlecock yang dipergunakan dalam pertandingan ditentukan oleh panitia.
   9.      Setiap pertandingan diberikan kesempatan menggunakan shuttlecock maksimal 4 buah.
  10.  Pergantian shuttlecock dapat diusulkan oleh pemain dengan persetujuan lawan tanding dan wasit utama.
  11.  Apabila shuttlecock yang tersedia dianggap kurang, wasit utama dapat meminta tambahan shuttlecock kepada panitia

  12.  Saat ada protes keras, wasit berhak memberikan peringatan pertama. Jika pemain tetap melakukan protes lagi akan dikenakan sanksi  lawan mendapat 1 poin tambahan dan jika tetap melakukan protes ssetelah dikenakan peringatan kedua, maka wasit berhak mendiskualifikasi pemain tersebut.
5:55 AM   Posted by Unknown in , with 1 comment

1 comment:

Bookmark Us

Facebook Twitter Favorites More

Search